News Android Waras - Peneliti Cybersecurity telah memperingatkan bahwa bug di sistem operasi iOS Apple Inc membuat sebagian besar iPhone dan iPads rentan terhadap serangan cyber oleh hacker yang mencari akses ke data yang sensitif.
Aplikasi berbahaya dapat digunakan untuk menggantikan aplikasi asli, yang diinstal melalui Apple App Store, termasuk email dan perbankan program, dengan perangkat lunak berbahaya melalui teknik yang FireEye telah dijuluki "Masque Attack."
Serangan ini dapat digunakan untuk mencuri perbankkan dan email masuk kredensial atau data sensitif lainnya, menurut FireEye, yang dihormati di kalangan cybersecurity untuk penelitian.
"Ini adalah kerentanan yang sangat kuat dan mudah untuk mengeksploitasi," kata FireEye Staf Senior Research Scientist Tao Wei dalam sebuah wawancara.
Dengan Para pejabat Apple yang tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar.
Wei mengatakan bahwa FireEye diungkapkan kerentanan ke Apple pada bulan Juli dan bahwa perwakilan dengan perusahaan telah mengatakan mereka bekerja untuk memperbaiki bug.
Berita kerentanan mulai bocor keluar pada bulan Oktober di forum web khusus di mana para ahli keamanan dan hacker sama mendiskusikan informasi di Apple bug, kata Wei.
Wei mengatakan bahwa FireEye memutuskan untuk go public dengan temuannya setelah Palo Alto Networks Inc pekan lalu mengungkap kampanye pertama untuk mengeksploitasi kerentanan, keluarga baru dari perangkat lunak berbahaya yang dikenal sebagai WireLurker yang menginfeksi kedua komputer Mac dan iOS.
FireEye tidak tahu serangan lain yang mengeksploitasi bug, kata Wei.
"Saat ini WireLurker adalah satu-satunya, tapi kami akan melihat lebih banyak," katanya.
FireEye menyarankan pengguna iOS untuk menahan diri dari menginstal aplikasi dari sumber selain Apple App Store resmi dan untuk tidak mengklik "install" pada pop-up dari halaman web pihak ketiga.
Perusahaan keamanan mengatakan diverifikasi kerentanan ini pada iOS 7.1.1, 7.1.2, 8.0, 8.1 dan 8.1.1 beta, untuk kedua perangkat Jailbroken dan non-Jailbroken.
(Pelaporan oleh Jim Finkle, editing oleh Andrew Hay)