Latest News

Film Terkini “Mimpi Anak Pulau” Hadirkan Ray Sahetapy Berbarengan Aktor Malaysia

Saat ini, satu novel tulisan El Khaliegy kembali memperoleh kesuksesan. Pada awal mulanya satu novel karya El Khaliegy yang berjudul “Perempuan Berkalung Sorban” telah sukses diangkat jadi film monitor-lebar. Sekarang ini giliran novelnya yang berjudul “Mimpi Anak Pulau” yang turut menyusul “Perempuan Berkalung Sorban” buat diangkat jadi film. Beberapa artis papan atas juga turut dihadirkan dalam film “Mimpi Anak Pulau”. Satu di antara yang dihadirkan yakni aktor senior, Ray Sahetaphy.

Film ini mendeskripsikan tentang satu perjuangan seseorang anak bernama Gani Lasya. Dimana Gani Lasya ini yaitu seseorang anak asal Batam – Riau. Cerita penuh makna yang tertuang dalam film “Mimpi Anak Pulau” ini dikehendaki akan jadi inspirasi untuk sebagian generasi muda bangsa ini.

“Sebelum berhasil sampai saat ini jadi petinggi di Batam, ia melakukan cerita hidupnya dengan penuh kepahitan. Cerita itu lah yang saat ini kami filmkan. Itu mesti jadi ide untuk generasi muda khususnya” urai Indra sebagai Eksekutif Produser dari film “Mimpi Anak Pulau” saat didapati mass media belum lama itu. 

Dalam film “Mimpi Anak Pulau” itu, Ray Sahetaphy ditemani oleh sebagian selebritis Indonesia. Dari mulai Ananda Lontoh, lalu Herdin Hidayat, s/d Daffa Permana. Yang lebih menarik, tidak cuma beberapa selebritis Tanah Air saja yang didatangkan dalam film itu, tetapi juga aktor dari Malaysia, yaitu Dato Ahmad Tamimi dan Mardiana Alwi. Lalu, ditambah lagi tim produksi film “Mimpi Anak Pulau” merencanakan untuk menayangkan filmnya itu pada sebagian negara di Asia. “Terdapat berita baik, nanti film ini dapat bakal tampil di negara seumpun. Seperti Malaysia, Brunei Darussalam, serta Singapura” ungkap Indra. 

Menceritakan perihal hidup Gani Lasya, Film itu memiliki arti yang bermakna untuk warga yang ada di Batam, terutama untuk orangtua agar selalu gencar semangat menyekolahkan anaknya. Digambarkan bahwa Gani sendiri yaitu sosok yang inspiratif untuk warga di Riau. Gani adalah salah seseorang dari 3 peraih gelar sarjana untuk yang pertama kalinya di Batam. Ia lahir, kecil s/d dewasa ada di pesisir Nongsa. Saat kecil Gani, seluruhnya serba terbatas. Ia hidup tak ada sosok bapak disebelahnya. Ibu dari Gani Lasya yaitu seseorang yang berprofesi sebagai penjual kue. Walau cuma jadi seseorang penjual kue saja, walau demikian kemauan ibunda Gani sangatlah besar dalam memperjuangkan sekolah anaknya lebih tinggi.